Saturday, 9 January 2016

Pembahasan Soal Paket Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 Halaman 76-78


1. Dengan mengulas secara kritis, berarti kalian diuji untuk bisa belajar jujur, cendekia, dan punya nalar serta rasa keindahan, untuk dinilai juga oleh khalayak yang membaca tulisan kalian. Dengan demikian, adanya film atau drama yang disaksikan.

(1) Setelah membaca teks ulasan “Dongeng Utopia Masyarakat Borjuis”, kalian pasti bisa membayangkan seperti apa gambaran film “Rumah Tanpa Jendela” tersebut. Pada bagian orientasi 1 dijelaskan tradisi oposisi biner tampak pada film musikal anak-anak tersebut. Dapatkah kalian menjelaskan oposisi biner yang seperti apa yang dimaksudkan?

· Oposisi biner yang berkaitan dengan gender, ras, agama latar belakan atau, temperamen. Serta tokoh yang memilki hal yang berlawanan


(2) Dapatkah kalian menjelaskan makna paragraf pada orientasi 2?

· Kisah dalam film tersebut terinspirasi dari model biner dalam dongeng moral berjudul The Prince and The Pauper karya Mark Twain. Sang pangeran adalah tokoh Aldo. Sementara itu, si miskin diwakili oleh tokoh Rara.

(3) Apa yang dimaksud dengan tradisi opposite attracks pada tafsiran isi 1?

· Mengikuti tradisi opposite attracks, Aldo dan Rara bertemu secara tidak sengaja dalam sebuah kecelakaan kecil. Sejak saat itu, mereka bersahabat. Persahabatan tersebut bukan hanya pertemanan antarindividu, melainkan pertemuan dua kutub latar belakang status sosial yang berbeda.

(4) Dapatkah kalian menjelaskan makna kalimat: Layaknya dongeng anak-anak dalam majalah Bobo, film “Rumah Tanpa Jendela” menyampaikan ajaran moral pada anak-anak untuk menghadapi realita sosial dalam masyarakat yang terfragmentasi dalam perbedaan, baik secara struktur sosial-ekonomi maupun kondisi fisik/mental (tafsiran isi 2)?

· Dalam film tersebut layaknya sama seperti majalah bobo, karena berisi tentang nasehat, petuah sebuah ajaran moral untuk anak-anak dalam kegiatan bermasyarakat sosial yang bercampur dan ber kontaminasi dengan banyak perbedaan dalam banyak perbedaan.

(5) Namun, keinginan Rara itu dimaknai sebagai keinginan yang berlebihan ketika ia “dihukum” dengan kompensasi yang harus ia bayar (tafsiran isi 3). Apa maksudnya kata dihukum pada kalimat tersebut?

· Maksud kata dari dihukum itu adalah diberi hukuman/ ganjaran.

(6) Lalu apa pula makna kata membayar pada kalimat: Oleh karena itu, untuk “membayar” pelajaran yang mereka dapat ini, keluarga Aldo menolong Rara dan Si Mboknya dengan membayarkan biaya rumah sakit serta memberikan penghidupan di villa milik mereka di luar Jakarta (tafsiran isi 4)?

· Maksud kata membayar tersebut adalah diberi imbalan atas perbuatnnya atau diberi hadiah. Atau bisa juga di beri balasan atas perbuatannya.

(7) Setujukah kalian bahwa film ini menggambarkan kemiskinan sebagai bagian dari takdir manusia? Coba jelaskan pendapat kalian!

· Tidak. Karena sebuah takdir juga bisa dirubah dengan syarat kita yakin dan berusaha untuk mencapainya

(8) Mengapa kata jendela pada film “Rumah Tanpa Jendela” dikatakan sebagai sebuah metafora yang mengena oleh penulis teks ulasan tersebut?

· Jendela memungkinkan seseorang untuk mengakses dunia lain (dari dalam atau dari luar) tanpa meninggalkan tempatnya. Jendela memungkinkan orang melihat, bukan terlibat jika dibandingkan dengan pintu yang menyediakan akses untuk masuk/keluar. Jendela adalah rasa syukur atau konsep penerimaan atas suatu kondisi.

(9) Dapatkah kalian menjelaskan makna kalimat pada tafsiran isi 7: Karena hanya dalam kondisi itulah, si kaya termungkinkan ada dan bisa melanjutkan upaya memperkaya diri mereka; dengan membiarkan kemiskinan ada dan ‘tidak tampak’ di depan mata?

· Dongeng semacam inilah yang ditawarkan “Rumah Tanpa Jendela” pada penonton yang mereka sasar, tidak lain tentu anak-anak kelas menengah atas yang mampu mengakses bioskop sebagai bagian dari leisure activity. Sebuah dongeng untuk membuai mereka dalam mimpi-mimpi borjuis, agar mereka nanti terbangun sebagai manusia-manusia borjuis dewasa yang diharapkan bisa meneruskan tatanan masyarakat, yang kemiskinan dan kekayaan ternaturalisasi sebagai takdir dan karenanya tidak perlu dipertanyakan.sehinnga si kaya dapat menutupi si miskin walau ada tapi tidak tampak.

(10) Coba kalian buat rangkuman teks ulasan tersebut dengan bahasa kalian sendiri!

· Rara, tinggal berdua dengan Ayahnya dan Neneknya. Di sepetak rumah bedeng kawasan kumuh pemulung. Rumahnya tanpa jendela, karena bedeng itu harus siap digusur kapan saja. Impiannya mendapat udara segar di pagi hari dan menatap bulan sebelum tidur tetap menhantuinya. Sementara Budhe Asih kakak ayahnya memilih meninggalkan rumah tersebut dan menjadi WTS.

Tanpa sengaja, saat menjadi ojek payung, Rara bertemu dengan Aldo. Di tempat kursus melukis, Rara melihat lukisan rumah Aldo yang banyak jendela. Tertarik dengan gambarnya, Rara sengaja menunggu Aldo keluar. Sambil menawarkan ojek payung, Rara mengungkapkan kakagumannya pada gambar Aldo. Malang, setelah menerima bayaran ojek, Rara kecelakaan. Bersama dengan Neneknya. Aldo membawa Rara ke rumah sakit dan mengantarnya pulang.

Di gubuk reot itulah, Aldo menemukan banyak teman. Di sana ia juga melihat rumah singgah Rara. Melihat teman-teman Rara yang tulus menjenguk, Aldo merasa nyaman. Ia senang berteman dengan mereka. Selain menyumbang banyak buku, Aldo juga mengajak Rara dan teman-temannya bersenang-senang di rumahnya. Orang tuanya yang sibuk nyaris tidak memperhatikan Aldo.

Saat pesta ulang tahun kakak perempuannya, Aldo membuat kejutan dengan menari di panggung bersama Rara dan teman-temannya. Ternyata hal itu justru membuat kakaknya malu. Aldo sedih sekali saat kakaknya menyebut dirinya aneh. Sementara pada malam yang sama saat pesta berlangsung ayah Rara mendapatkan kusen jendela bekas. Neneknya yang sendirian di rumah, batuk berdarah, hingga tak sadar saat menyalakan kompor, rumahnya terbakar. Dua sahabat yang dirundung kemalangan, saling menguatkan mengatasi keadaan. Berdua mereka kabur dan membuat semua keluarga bingung. Aldo tetap tidak mau pulang walau Rara sudah berusaha membujuknya. Saat penjaga sanggarnya mengetahui kalau Aldo dan Rara berada disana, Ia langsung menelpon orang rumahnya Aldo. Saat mereka tahu Aldo dan Rara berada disana mereka langsung menjenguk Aldo dan Rara.Aldo menggambar orang -orang ,tetapi Aldo hanya menggambar Rara,

Setibanya keluarga Aldo di sanggar, saat melihat Aldo Nenek langsung memeluk Aldo , di susul dengan Nyonya Ratna dan Andini dengan rasa bersalah .Setibanya Aldo kembali kekeluarganya dan Rara kembali ke rumah sakit ternyata ayah Rara telah meninggal Dunia dan neneknya telah siuman .Karena Rara dan Neneknya tidak ada tempat tinggal Ayah Aldo menyuruh mereka tinggal di sebuah Villa milik keluarga Aldo ,Rara danTeman- teman pemulungnya pun di sekolahkan. Sekali -kali Aldo bermain kesana , sekarang Rara telah mengubur impianya untuk mempunyai jendela , karena di Villa tersebut banyak sekali jendela dan dapat memandangi linkungan sekitar yang Indah, ketika Bude Asih tau kalau Ayah Rara telah meninggal ia memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai PSK dan menemani Rara, juga Si Mbok untuk tinggal di Villa.

Load comments