Tuesday 22 September 2015

Menjawab Soal Pada Teks “Khalil Gibran”



Menjawab Soal Pada Teks “Khalil Gibran”.

Halaman 151
(1)    Belum pernah mendengar.
(2)    Tidak tahu apapun mengenainya.
(3)    Ada.
(4)    Spirits Rebellious
(5)    Belum pernah membaca hasil karyanya.
Struktur Teks “Khalil Gibran”
No.
Struktur Teks
Kalimat dalam Teks
1.
Orientasi
Khalil Gibran dilahirkan dalam lingkungan sebuah keluarga miskin pada 6
Desember 1883 di Bisharri, sebuah kota kecil di Lebanon Utara yang terletak
di kaki pegunungan yang dianggap suci, Pegunungan Cedar (Jabal ar-Arz).
Keluarga Gibran adalah penganut agama Kristen Maronit, suatu mazhab yang
bernaung dalam lingkungan gereja Katolik Roma. Ayahnya seorang yang
gagah dan tegar, tetapi pecandu arak dan judi sehingga membuat keluarganya
hidup dalam kesempitan. Ibunya, Kamila Rahmi, anak seorang pendeta gereja
Maronit, Istifan Rahmi. Dari suaminya terdahulu, ibu Gibran memeroleh satu
anak, yaitu Boutros, sementara dari ayah Gibran ia memeroleh tiga anak, yaitu
Gibran, Mariana, dan Sultana.

2.
Urutan Peristiwa
Karena kesulitan ekonomi di Lebanon, keluarga ini akhirnya pindah ke
Amerika. Mereka tiba di Boston pada 1894 meskipun dalam kenyataannya
kehidupan ekonomi mereka tidak begitu membaik. Bakat kesusastraan dan
melukis Gibran mulai menonjol sejak ia bersekolah di Boston (1895—1897).
Pada 1896—1901 Gibran kembali ke Lebanon dan bersekolah di Madrasah
al-Hikmah, Beirut. Setelah lulus dengan pujian tinggi dari al-Hikmah, Gibran
mengembara ke Yunani, Italia, Spanyol, dan akhirnya menetap di Paris untuk
belajar seni. Di sinilah ia belajar dan mendapat pengaruh kuat dari pematung
ternama Auguste Rodin.
Gibran kembali ke Boston pada 1902 karena mendapat kabar bahwa ibunya sakit
keras. Ibu yang sangat memengaruhi Gibran ini akhirnya meninggal pada 28
Juni 1903 setelah didahului oleh adiknya, Sultana (4 April 1902) dan kakaknya
Boutros (12 Maret 1903). Kematian orang-orang yang sangat disayanginya
ini sangat membekas pada diri Gibran yang sangat jelas terekspresikan dalam
karya-karya yang ditulisnya.
Hidup dalam dua kutub ranah budaya, Timur dan Barat, Gibran menjelma
menjadi manusia kosmopolit yang tidak terikat pada kebangsaan dan
kebudayaan tertentu. Ia telah megalami “transendensi yang melampaui batasbatas
kebangsaan dan kebudayaan menuju kemanusiaan sejagad,” begitu tulis
Fuad Hassan dalam buku Menapak Jejak Khalil Gibran (Pustaka Jaya, 2000). Ia
hanya terikat pada perjuangan hak dan martabat manusia tanpa memandang
batas bangsa dan budaya. “Jagad adalah negeriku dan keluarga manusia sukuku,”
katanya dalam Suara Penyair (Pustaka Jaya, 1988).
Hal yang barangkali tidak banyak diketahui orang adalah bahwa Gibran adalah
seorang pelopor reformasi sosial. Dampaknya tampak nyata pada perubahan
yang terjadi di negerinya, Lebanon. Menurut Fuad Hassan, “Kiranya tidak keliru
untuk menyimpulkan bahwa meluncurnya proses perubahan sosial yang terjadi
di Lebanon banyak sekali dipengaruhi oleh kritik sosial yang secara tajam dan
gencar dilancarkan Gibran melalui tulisan-tulisannya.”
Bukti kritiknya yang tajam terhadap kalangan gereja adalah dibakarnya
karya Gibran, Spirits Rebellious, di muka khalayak ramai di pasar Beirut dan
jatuhnya hukuman ekskomunikasi dari pimpinan gereja Maronit terhadap
Gibran. Peristiwa ini juga membuktikan sisi lain sosok Gibran sebagai seorang
pemberontak terhadap ketidakadilan dan kemunafikan. Ia mencecar habis
kaum agamawan dan pihak gereja. Untuk apa dibangun gereja yang megah
jika para penganutnya berada dalam kemiskinan yang berkepanjangan?
Mengapa para pendeta hidup mewah, makan roti segar, dan minum anggur
lezat sementara para penganutnya memeras keringat untuk sekadar hidup?
Dengan perumpamaan yang tepat dan menohok, Gibran melalui cerita “Khalil
si Murtad” (dalam Spirits Rebellious) bertanya kepada para biarawan, “Jesus
telah mengutuk kalian sebagai domba di tengah serigala; lantas, apa yang
menjadikan kalian ibarat serigala di antara domba-domba.”
Bagian paling “tragis” dalam kehidupan Gibran adalah kisah cintanya dengan
dua wanita, yaitu Mary Haskell dan May Zidah. Mary Haskell adalah wanita
Amerika yang sepuluh tahun lebih tua daripada Gibran dan diketahui sangat
berpengaruh terhadap perkembangan Gibran sebagai penyair dan pelukis. Ia
pula satu-satunya wanita yang pernah secara resmi dipinang oleh Gibran, tetapi
ditolak karena berbagai macam pertimbangan. May Zidah adalah sastrawati
Arab kelahiran Nazareth (1908) yang menjalin hubungan cinta melaluii suratmenyurat
sampai ke akhir hayat Gibran.
Hubungan cinta yang tampak jelas dalam surat-surat mereka yang sudah
dipublikasikan sering dijadikan contoh cinta platonis sejati (lihat Surat Cinta
Khalil Gibran, Pustaka Jaya, Cetakan ke-9, 2003). Hal ini merupakan kisah yang
sesungguhnya tidak terbayangkan karena Gibran tidak pernah mengetahui
wajah May, bahkan melalui sehelai foto pun.
3.
Reorientasi
Khalil Gibran adalah penyair ternama yang karya-karyanya mencerminkan
ranah budaya Timur dan Barat. Karya-karyanya yang penuh perlambangan
digemari pelbagai kalangan, termasuk di Indonesia. Kisah hidupnya sendiri
penuh kesulitan: dari soal ekonomi, ditinggal mati orang yang dicintai, sampai
kisah cintanya yang platonis dengan May Ziadah.



No.
Biodata Khalil Gibran
1.
Nama Lengkap
Khalil Gibran
2.
Nama Gelar
Al-Hikmah
3.
Tempat dan Tanggal Lahir
6 Desember 1883 di Bisharri, sebuah kota kecil di Lebanon Utara yang terletak
di kaki pegunungan yang dianggap suci, Pegunungan Cedar (Jabal ar-Arz).
4.
Tempat dan Tanggal Wafat
Di Boston, 28 juni 1903
5.
Nama Orang Tua
Ibu ( Kamila Rahmi )
Bapak ( tidak diterangkan )
6.
Nama Pasangan
Mary Haskell dan May Zidah.
7.
Jumlah dan Nama Anak (jika ada)
-
8.
Riwayat Pendidikan
  • Bersekolah di Boston (1895—1897)
  • Bersekolah di Madrasah al-Hikmah, Beirut(1896—1901).
  • Menetap di Paris untuk
  • belajar seni pada Auguste Rodin.
9.
Riwayat Kepengarangan

10.
Berbagai Permasalahan yang Pernah Dihadapi
Kematian orang-orang yang sangat disayanginya
Hidup dalam dua kutub ranah budaya, Timur dan Barat
Bukti kritiknya yang tajam terhadap kalangan gereja adalah dibakarnya
karya Gibran, Spirits Rebellious,
kisah cintanya dengan
dua wanita, yaitu Mary Haskell dan May Zidah
11.
Peristiwa yang Paling Berkesan Selama Hidup
May Zidah adalah sastrawati
Arab kelahiran Nazareth (1908) yang menjalin hubungan cinta melaluii suratmenyurat
sampai ke akhir hayat Gibran.
12.
Judul Karya
Spirits Rebellious








No.
Pernyataan
B
S
TT
1.
Khalil Gibran dilahirkan pada 6 Desember 1883
V


2.
Kristen Maronit merupakan suatu mazhab yang bernaung dalam lingkungan gereja katolik Roma
V


3.
Ayah Khalil Gibran adalah anak pendeta gereja Maronit.

V

4.
Boutros adalah sepupu Khalil Gibran.

V

5.
Khalil Gibran mengembara ke Indonesia.

V

6.
Khalil Gibran meninggal di Boston pada 10 April 1931


V
7.
Gibran bukan seorang pelopor reformasi social.

V

8.
Spirits Rebellious adalah salah satu karya Khalil Gibran.
V


9.
May Ziadah adalah sastrawan asal Arab.
V


10.
Gibran belajar seni dan mendapat pengaruh dari Auguste Rodin
(1901-1902)


V

Load comments